TEMPO.CO, Jakarta - Kondisi fundamental ekonomi Indonesia yang terjaga dan upaya pemerintah menekan pengaruh virus corona menjadi faktor pendorong utama pasar saham dan obligasi.
Karena itu investor disarankan tetap berinvestasi pada pasar saham dan obligasi dengan menyeimbangkan kembali portofolionya.
Head of Wealth Management & Premier Banking Bank Commonwealth Ivan Jaya mengatakan investor sebaiknya menganut strategi stay in the market dengan menambah dan menyeimbangkan kembali porsi kelas aset saham di dalam portofolio yang tergerus.
“Hal ini dapat dilakukan untuk investor dengan profil agresif dengan memanfaatkan koreksi yang sedang terjadi saat ini,” paparnya dalam siaran resmi, Jumat 6 Maret 2020.
Menurut Ivan, koreksi yang terjadi saat ini membuat valuasi pasar saham relatif murah. Valuasi IHSG saat ini berada di bawah -2x standar deviasi rata-rata 5 tahun, di mana valuasi saat ini terakhir terjadi pada semester II/2015.
Kala itu, penurunan di pasar saham dipicu oleh faktor global yakni krisis Yunani bukan karena faktor fundamental Indonesia. Pasar saham pada saat itu mengalami recovery dari titik terendahnya hingga mencapai sekitar +16 persen dalam waktu 4 bulan dan +32 persen dalam waktu sekitar 10 bulan.
Selain itu, pemerintah serta bank sentral telah mengambil sikap preventif untuk menahan gejolak perlambatan ekonomi akibat penyebaran virus corona.
Bank sentral China (PBOC) telah memberikan suntikan likuiditas ke pasar sebesar US$174 miliar pada awal Februari. Selain itu, PBOC juga memangkas suku bunga Loan Prime Rate (LPR) sebesar 10 bps.
Sementara itu, Bank Sentral AS (The Fed) juga merespon dengan melakukan pemotongan suku bunga darurat sebesar 50 bps menjadi 1,25 persen di awal Maret yang dilakukan di luar jadwal pertemuan bulanannya.
Dari dalam negeri, Bank Indonesia telah melakukan pemotongan suku bunga acuan sebesar 25 bps menjadi 4,75 persen pada bulan Februari. Upaya ini juga dilanjutkan dengan meluncurkan ‘senjata’ untuk meredam outflow asing baik dari pasar rupiah dan obligasi pada awal Maret ini.
Selain itu, pemerintah juga telah meluncurkan insentif pada industri pariwisata dan penerbangan untuk menopang dampak negatif dari penurunan kunjungan wisatawan mancanegara.
“Dengan kondisi fundamental Indonesia yang stabil, kondisi penyebaran virus corona yang bersifat sementara serta langkah antisipasi dari pemerintah serta bank sentral baik di China, AS, Eropa bahkan Indonesia yang responsif, hingga saat ini kami melihat koreksi yang terjadi bisa dimanfaatkan untuk menyeimbangkan kembali porsi kelas aset saham di dalam portofolio,” katanya.
Sementara itu, investor dengan profil moderat direkomendasikan memperbesar atau mengalihkan portofolionya pada obligasi, yang cenderung memiliki volatilitas yang lebih rendah dibandingkan aset saham.
Berita Selanjutnya
Artikel Terkait
Rekomendasi Artikel
Video Pilihan
Samuel Sekuritas: IHSG Melemah pada Sesi Pertama Perdagangan Hari Ini, Indeks Sektor Keuangan Turun Paling Dalam
6 jam lalu
Samuel Sekuritas Indonesia menyebut IHSG masih kembali melemah pada sesi pertama hari ini. Sempat naik cukup tinggi di awal sesi, tapi ditutup melemah
Terkini: Elon Musk Bicara soal PLTS di World Water Forum, Jokowi Bakal Meninggalkan Utang Terbesar Pascareformasi?
8 jam lalu
Pemilik sekaligus CEO Tesla Inc. dan SpaceX, Elon Musk, menilai PLTS bisa menjadi salah satu solusi untuk menyelesaikan krisis ketersediaan air global
Cek Rekomendasi IHSG Pekan Ini, Sentimen Harga Nikel Berlanjut
12 jam lalu
Angga Septianus dari IPOT memperkirakan IHSG pekan ini akan dipengaruhi oleh sentimen harga nikel. Dia merekomendasikan saham-saham ini padapekan ini.
Paytren Dicabut OJK, Apa Itu Investasi Syariah? Simak Penjelasan Ekonom Celios
17 jam lalu
Manajer investasi usaha bidang konvensional berpatokan pada pasar bebas.
Kasus Ledakan Pabrik Smelter Bertambah, Pengamat: Pemerintah Lebih Prioritaskan Investasi Ketimbang Sistem Keamanan Pabrik
1 hari lalu
Pemerintah terkesan tidak serius dalam penerapan standar keamanan untuk perusahaan smelter ataupun investor asing yang masuk ke Tanah Air.
Di Qatar Economic Forum, Prabowo Sebut Biaya Pembangunan IKN Tembus Rp 16 Triliun per Tahun
3 hari lalu
Presiden terpilih Prabowo Subianto membeberkan strategi Pemerintah untuk membiayai pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Samuel Sekuritas: IHSG Menguat di Tengah Naiknya Saham Perbankan Big Cap dan Grup Prajogo Pangestu
3 hari lalu
IHSG menutup sesi di level 7,328.1 atau +1,12 persen.
Jokowi dan Gubernur Jenderal Australia Bertemu, Bahas Penguatan Hubungan antar Masyarakat
3 hari lalu
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dalam keterangan pers usai pertemuan, menjelaskan, Jokowi dan Hurley misalnya mebahas upaya menggiatkan pengajaran bahasa di masing-masing negara.
Pencabutan Izin Usaha Paytren Dinilai Menyelamatkan Lebih Banyak Calon Investor
3 hari lalu
Ekonom Nailul Huda menilai langkah OJK mencabut izin PT Paytren Manajemen Investasi sudah tepat.
Pertamina Hulu Energi dan ExxonMobil Kerja Sama Penangkapan dan Penyimpanan Karbon di IPA CONVEX ke-38
4 hari lalu
PT Pertamina Hulu Energi (PHE) menjajaki kerja sama dengan ExxonMobil Indonesia melalui pengembangan Asri Basin Project CCS Hub.